Tanjung Selor, Sekertaris Utama BKKBN RI mengukuhkan Gubernur Kaltara Drs. Zainal Arifin Paliwang, S.H.M.Hum, Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Ari Estevanus, S.Sos, M.sc, Dandim 0903/Bulungan Letkol Inf Victor Andhyka Tjokro, S.IP dan Dandim 0910/Malinau Letkol Inf Bambang Wijayadi, S.IP sebagai Bapak Asuh Anak Stunting yang di saksikan oleh Forkopimda Kaltara bertempat di Depan Hotel Pangeran Khar Jalan Katamso Tanjung Selor Kab Bulungan, Minggu (30/10/2022).
Kegiatan tersebut dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dilanjut dengan pemberian bantuan oleh Bapak Asuh Anak Stunting kepada Keluarga Anak Stunting. Dalam kegiatan ini juga Bapak Gubernur Kalimantan Utara memberikan bantuan langsung kepada korban kebakaran dan pemberian hadiah door prize undian sebuah sepeda oleh Gubernur Kalimantan Utara.
Gubernur Kaltara Drs. Zainal Arifin Paliwang, S.H.M.Hum mengatakan kita laksanakan Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting (Baas) Dan Pengukuhan Bunda Generasi Berencana (Genre) Provinsi Kalimantan Utara.
Gizi buruk menjadi salah satu hal yang menjadi masalah nasional termasuk juga di provinsi kalimantan utara. pemenuhan gizi yang belum tercukupi dengan baik dari sejak dalam kandungan hingga bayi lahir, dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan baik pada ibu maupun bayinya. salah satu gangguan kesehatan yang berdampak pada bayi yaitu stunting atau tubuh pendek yang diakibatkan dari kurangnya gizi kronik.
Stunting merupakan kondisi yang ditandai ketika tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya, atau kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan dengan penyebab utamanya ialah kekurangan nutrisi. Pertumbuhan anak tidak hanya dilihat dari berat badan, tetapi juga tinggi. Pasalnya, tinggi badan anak termasuk faktor yang menandai stunting dan menjadi penanda apakah nutrisi anak sudah tercukupi atau belum.
Dengan adanya bapak asuh anak stunting diharapkan dapat memberikan pengertian dan pemahaman kepada para orang tua ataupun calon orang tua agar lebih memperhatikan gizi anak dari kandungan hingga umur lima tahun, karena 1.000 hari pertama kehidupan anak merupakan periode emas.
Kepada bapak asuh anak stunting agar dapat mempunyai target menurunkan angka stunting yang berdasarkan data tahun 2021 sebesar 27,5 persen menjadi 20 persen pada tahun depan. Menurunkan angka stunting bertujuan untuk menciptakan generasi emas di tahun 2045 sesuai harapan presiden republik indonesia.
Saya berharap, program yang dilaksanakan nanti harus selalu dipantau, dievaluasi, dan dilaporkan secara berkala, sehingga kita dapat mengetahui perkembangan, capaian, dan juga kendala dalam pelaksanaannya.
Tidak kalah penting dari persoalan stunting, perkembangan remaja juga patut untuk kita perhatikan bersama. Untuk itu, saya turut mengapresiasi atas pelaksanaan pengukuhan bunda generasi berencana (genre) sebagai ibu dari remaja-remaja genre. Bunda genre memiliki peranan penting dalam pengasuhan dan pendampingan tumbuh-kembang remaja, termasuk mendukung upaya pendewasaan usia perkawinan.
Sebagai informasi untuk kita semua, melalui program generasi berencana, remaja diajak untuk menyiapkan generasi berkeluarga melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mampu melangsungkan pendidikan secara terencana, berkarier dalam pekerjaan dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Saya juga perlu mengingatkan bahwa pelaksanaan pengukuhan ini hendaknya tidak menjadi seremonial saja, namun kita harus benar-benar terjun ke bawah melakukan pendampingan dan memberikan edukasi pada masyarakat.